LAMBAIAN
TANGAN TERAKHIRMU
Tak
banyak waktu lagi yang ku milik saat ini untuk bersamamu, dan memang dari dulu
aku hanya mempunyai sedikit dari waktu luangmu untuk sekedar menanyakan kabarmu
apakah dirimu baik-baik saja. Banyak yang ku simpan darimu untuk membuatku
tetap tenang dalam kesendirian ini, dan juga banyak hal yang tetap harus ku
ingat tentangmu agar aku mampu berdiri tegak saat kau langkahkan kakimu untuk
pergi menjauh dari hidupku. Senyuman yang dulu sering ku lihat darimu kini
harus menghilang dalam luasnya dunia ini. Apakah masih ada waktu untukku dari
kecilnya kesempatan untuk melihat dirimu yang terakhir kalinya. Jika memang
masih ada berikanlah semua kenanganmu untukku, dan jangan kau kecewakan aku
yang dulu hampir membahagiakanmu.
Semua ini memang salahku yang dulu gagal dalam memperjuangkan kebahagiaan ini, namun tak ada salahnya jika saat ini aku menuntut dirimu tentang keadaan hatimu. Jagalah hatimu untukku, meskipun kau telah pergi jauh dariku. Biarkan hatimu bahagia dengan orang yang tepat mencintaimu, karena aku tak ingin melihat hatimu tersakiti untuk yang kedua kalinya, dan setidaknya hatiku masih kau beri ruang untuk bersemayam dalam hatimu saat kau merasakan kebahagiaan dengan hati yang lain. Aku tak menyesali semua ini, karena memang tidak ada yang harus di sesali saat semuanya sudah terjadi. Aku tidak pernah merasa kau sakiti saat kau berikan senyuman itu dengan orang lain, karena dulu aku juga pernah memiliki senyuman yang sama darimu. Buat apa harus merasakan sakit dalam hati ini, jika aku mampu bahagia bisa melihatmu lebih bahagia dengan orang lain. Semua yang ada dalam kehidupanmu jika itu yang mampu mebuatmu bahagia maka dengan senang hati aku pun akan merasakan kebahagiaan yang sama.
keinginanku agar tetap terus bersamamu tak pernah berubah dari dulu saat pertama aku janjikan sebuah kebahagiaan untukmu. Namun, apa dayaku jika kebahagiaan yang ku janjikan kurang mampu untuk membuatmu lebih bahagia denganku. Aku tak pernah mempunyai fikiran untuk melupakanmu, karena aku tahu aku tak kan mampu untuk itu. Saat ini yang bisa ku lakukan untukmu dan untukku adalah terus mengenang semua kenangan yang pernah kita ukir bersama dalam kebahagiaan. Semua ini bukanlah saat-saat yang tepat untuk menyesali semua perpisahan ini, namun sebaliknya aku harus tetap kuat untuk terus membantumu bahagia dengan semua sikapku yang menerima semua keadaan ini dengan lapang dada. Percayalah saat kau mengingatku suatu saat nanti aku telah bahagia sama sepertimu. Aku tak pernah melarangmu jika suatu hari nanti kau sangat ingin bertemu denganku, maka dengan senang hati akan ku bukakan pintu masuk dalam mimpiku untuk kau sambangi dengan semua rasa rindumu selama ini. Ingatlah, aku akan selalu hidup dalam hatimu, jangan pernah kau takut untuk bahagia dengan orang lain yang itu adalah pilihan hatimu, karena hatimu tak pernah berbohong untuk sebuah kebahagiaan.
Aku butuh hari yang tepat untuk melihatmu secara langsung dan memastikan bahwa keadaanmu tetap sama seperti dulu waktu aku pertama melihatmu. Bukannya apa-apa aku seperti ini, karena sebentar lagi yang menjadi kenangan terbaruku denganmu adalah sebuah lambaian tanganmu yang terakhir ku lihat darimu dan mengantarkan kepergianmu untuk selamannya. Apakah ada hal yang lain yang kau berikan padaku untuk yang terakhir kalinya, jika ada berikan semuanya untukku, karena detik ini adalah detik yang berharga dalam hidupku untuk sebuah perjalanan yang panjang tanpamu. Tak perlu ada tetesan air mata untuk mencatat sebuah perpisahan ini, karena aku tak mau melihat air matamu untuk menghapus semua kesedihanmu. Jika semua kisah ini harus berjalan seperti ini aku yakin jika aku mampu menghapusnya untukmu agar dirimu tak berlarut-larut dalam kebahagiaan ini, untuk sebuah perspisahan yang indah.
Tak ada pertemuan yang abadi di dunia ini, karena akhirnya perpisahan lah yang harus menjawab semua ketidak sengajaan ini. Namun tidak ada salahnya jika perpisahan ini harus ku buat abadi dalam hidupku. Kenangan yang tidak terlalu banyak ini akan menjadi bekal untuk kita, dan akan sangat berharga jika suatu saat nanti kita mampu mengartikan sebuah kebersaan yang dulu pernah kita ukir bersama. Terimalah ucapan terima kasihku karena telah menuliskan sedikit coretan yang indah dalam lembaran hidupku.
Semua ini memang salahku yang dulu gagal dalam memperjuangkan kebahagiaan ini, namun tak ada salahnya jika saat ini aku menuntut dirimu tentang keadaan hatimu. Jagalah hatimu untukku, meskipun kau telah pergi jauh dariku. Biarkan hatimu bahagia dengan orang yang tepat mencintaimu, karena aku tak ingin melihat hatimu tersakiti untuk yang kedua kalinya, dan setidaknya hatiku masih kau beri ruang untuk bersemayam dalam hatimu saat kau merasakan kebahagiaan dengan hati yang lain. Aku tak menyesali semua ini, karena memang tidak ada yang harus di sesali saat semuanya sudah terjadi. Aku tidak pernah merasa kau sakiti saat kau berikan senyuman itu dengan orang lain, karena dulu aku juga pernah memiliki senyuman yang sama darimu. Buat apa harus merasakan sakit dalam hati ini, jika aku mampu bahagia bisa melihatmu lebih bahagia dengan orang lain. Semua yang ada dalam kehidupanmu jika itu yang mampu mebuatmu bahagia maka dengan senang hati aku pun akan merasakan kebahagiaan yang sama.
keinginanku agar tetap terus bersamamu tak pernah berubah dari dulu saat pertama aku janjikan sebuah kebahagiaan untukmu. Namun, apa dayaku jika kebahagiaan yang ku janjikan kurang mampu untuk membuatmu lebih bahagia denganku. Aku tak pernah mempunyai fikiran untuk melupakanmu, karena aku tahu aku tak kan mampu untuk itu. Saat ini yang bisa ku lakukan untukmu dan untukku adalah terus mengenang semua kenangan yang pernah kita ukir bersama dalam kebahagiaan. Semua ini bukanlah saat-saat yang tepat untuk menyesali semua perpisahan ini, namun sebaliknya aku harus tetap kuat untuk terus membantumu bahagia dengan semua sikapku yang menerima semua keadaan ini dengan lapang dada. Percayalah saat kau mengingatku suatu saat nanti aku telah bahagia sama sepertimu. Aku tak pernah melarangmu jika suatu hari nanti kau sangat ingin bertemu denganku, maka dengan senang hati akan ku bukakan pintu masuk dalam mimpiku untuk kau sambangi dengan semua rasa rindumu selama ini. Ingatlah, aku akan selalu hidup dalam hatimu, jangan pernah kau takut untuk bahagia dengan orang lain yang itu adalah pilihan hatimu, karena hatimu tak pernah berbohong untuk sebuah kebahagiaan.
Aku butuh hari yang tepat untuk melihatmu secara langsung dan memastikan bahwa keadaanmu tetap sama seperti dulu waktu aku pertama melihatmu. Bukannya apa-apa aku seperti ini, karena sebentar lagi yang menjadi kenangan terbaruku denganmu adalah sebuah lambaian tanganmu yang terakhir ku lihat darimu dan mengantarkan kepergianmu untuk selamannya. Apakah ada hal yang lain yang kau berikan padaku untuk yang terakhir kalinya, jika ada berikan semuanya untukku, karena detik ini adalah detik yang berharga dalam hidupku untuk sebuah perjalanan yang panjang tanpamu. Tak perlu ada tetesan air mata untuk mencatat sebuah perpisahan ini, karena aku tak mau melihat air matamu untuk menghapus semua kesedihanmu. Jika semua kisah ini harus berjalan seperti ini aku yakin jika aku mampu menghapusnya untukmu agar dirimu tak berlarut-larut dalam kebahagiaan ini, untuk sebuah perspisahan yang indah.
Tak ada pertemuan yang abadi di dunia ini, karena akhirnya perpisahan lah yang harus menjawab semua ketidak sengajaan ini. Namun tidak ada salahnya jika perpisahan ini harus ku buat abadi dalam hidupku. Kenangan yang tidak terlalu banyak ini akan menjadi bekal untuk kita, dan akan sangat berharga jika suatu saat nanti kita mampu mengartikan sebuah kebersaan yang dulu pernah kita ukir bersama. Terimalah ucapan terima kasihku karena telah menuliskan sedikit coretan yang indah dalam lembaran hidupku.