Kamis, 13 Agustus 2015

BUNGA MAWAR BERDURI


            Keindahan tak selalu memberikan arti kebahagiaan. Kebahagiaan itu ialah dimana hati dan perasaan kita bisa hidup nyaman dalam sebuah perjalanan yang indah. Ke ikhlasan menjadi satu alasan untuk memberi dan menerima sebuah keadaan yang sedang kita hadapai.  Untuk itu cinta terkadang harus melihat dari jauh saat mata ini tak sanggup untuk mendekat, dan perasaan ini harus tinggal diam sebagai penonton yang setia menikmati film yang mengharukan. Keadaan terpuruk harus di lawan dengan ketegaran hati yang mulai mengambil tongkat untuk berdiri tegap. Perasaan yang sudah terlanjur hancur biarkanlah menjadi pohon yang mati dan akan hidup lagi ketika hujan turun untuk memberikan kehidupan yang baru. Berilah satu alasan untuk hidup ini agar tetap berjalan dengan pasti menuju suatu tempat yang indah dan mengambil keindahan itu UNTUK  menjadikan sebagai HIASAN DALAM DINDING-DINDING KEHIDUPAN YANG MULAI RAPUH TERMAKAN WAKTU. KESAKITAN ADALAH HAL BIASA yang ku rasakan saat mencintaimu. Hidup ini hanya ada 2 pilihan, bahagia atau di sakiti. Dan bahagia bersamamu itu membutuhkan waktu yang cukup lama dan mungkin akan menghabiskan banyak dari waktukku yang sudah ku susun untuk bahagia bersamamu. Kesempurnaanmu tak memberikan sesuatu yang yang berharga di hatiku, malah sebaliknya kau banyak memberiku sebuah arti yang sangat tak ingin ku terima yaitu sebuah duri yang tajam dan kau tancapkan di hatiku dengan tanganmu sendiri. Manismu dan cantikmu adalah ibarat perjuangan yang harus ku perjuangkan untuk mendapatkannya, dan aku gugur di tengah perjalanan untuk memperjuangkan semua itu. Kau anggap apa dirimu selama ini, sesempurna apa kau anggap wajah manismu itu, ingin taukah bagaimana sikapmu dari ku. Kau bagaikan mawar merah yang cantik dan harum, namun tak lupa jika mawar itu mempunyai duri yang cukup banyak di tangkainya. Dan itulah dirimu dengan semua sifatmu, dirimu memang sempurna namun cintamu yang indah itu jika ku genggam dan semakin ku genggam maka semakin dalam juga duri itu ku menancap. Aku tak mempunyai hak untuk kecewa denganmu, karena aku hanyalah seorang yang ingin tau bagaimana rasanya di sakiti meski tanpa imbalan untuk bahagia. Bagaimana bisa aku dengan mata ini terus menyakiskan semua keindahanmu yang terus menyiksaku, dan aku yang selugu ini harus tinggal diam di tempat untuk kau siksa dengan cambuk cintamu. Aku mempunyai sebuah keinginan yang harus kau kabulkan, berubahlah kau yang awalnya mawar merah yang berduri banyak menjadi bunga langka yang ada di dalam hutan yang tak pernah di sentuh oleh tangan-tangan jail, dan suatu saat jika ada yang menemukanmu dan mengambilmu di bawa pulang kau sebagai bunga yang cantik sebagai hiasan rumah yang tak di miliki banya orang, dan tak lupa terima kasihlah kepada orang yang pernah mencintaimu meski kau sakiti terus menerus tapi dia dengan sabarnya terus mengalah untuk memaafkan semua perbuatanmu, jika kau ingin bahagia bersama dengan orang yang cintai buanglah sifatmu yang buruk itu dan merubah semuannya dengan melangkah ke depan dengan cerita yang baru.
g
n
a
u
j
r
B
h
h
h
.
r
M