Selasa, 19 Januari 2016

UNTUKMU SI KECIL

            Aku adalah orang yang hidup di samping kegelapan. Tidak ada cahaya yang terang dan pasti untuk menyinari dalam hidupku. Namun, tidak ada juga kegelapan dalam hidupku untuk membuatku tersesat. Aku tidak mempunyai kebimbangan dalam hidupku. Karena, dalam kamus perjalanan hidupku hanya ada tujuan yang harus ku capai. Banyak tujuan yang harus ku selesaikan, agar tujuan lain yang sedang menunggu tidak menjadi beban yang berat dalam hidupku.
            Saat ini, aku sedang menjalani salah satu misi dari ribuan tujuan hidupku. Ku goreskan tinta pada kisah seorang gadis kecil yang berarti untukku. Dia adalah satu dari ribuan bintang yang sangat aku sayangi. Aku tidak mempunyai banyak alasan untuk dirinya. Tapi ada satu alasan yang dia pun tidak mengetahuinya, yaitu kebahagiaannya. Bagiku tidak terlalu penting, untuk menjalani hidup bersamanya. Karena, kebahagiaannyalah yang membuatku merasa benar-benar hidup di sampingnya. Aku akan membantu setiap apa yang dia lakukan, untuk mewujudkan kebahagiaanya. Tidak ada alasan untukku bersedih. Karena, setiap apa yang membuatnya bahagia adalah harga mati untukku. Aku akan sabar menuntun dan membimbingnya untuk mencapai kebahagiaan yang dia inginkan.
            Bagiku dia adalah masa depan yang cerah untukku. Namun, tidak baginya. Karena dia mempunyai rencana sendiri untuk meraih masa depannya. Ini yang membuatku merasa sedih dan mengganggu ketenanganku. Dia tersesat dan berhenti ditengah jalan dalam menemukan kebahagiaan yang dia cari. Dia menangis dan bersedih tiada henti, sampai-sampai dia menutupi kesedihanya dengan senyum kecilnya. Dia berkata padaku “ aku masih mencintainya, dan aku ingin mengulang kebahagiaan yang dulu pernah aku jalin bersamanya”. Aku pun hanya bisa menenangkanya dengan kata-kata “ jika kamu benar-benar mencintainya, kejar dan perjuangkan. Karena cinta itu perlu untuk diperjuangkan”. Namun, dia seperti sudah kehilangan harapannya. Rasa lelah dan bimbang sudah menyelimuti hatinya, setelah sekian lama menunggu. Cahaya yang dulu sering menyinari hidupnya, kini telah tertutup oleh mendung hitam kenangannya. Saat ini yang mampu aku lakukan hanyalah membuatnya yakin dengan pilihannya. “ tidak ada kebahagiaan di dunia ini yang tidak nyata, dan kamu harus ingat. Tidak ada kemudahan untuk mencapai kebahagiaan”. Dia pun lalu tersenyum kecil, meskipun aku tidak tahu persis dia tersenyum atau tidak. Aku berharap dengan apa yang telah aku lakukan ini, setidaknya bisa mengurangi beban yang dia rasakan selama ini.
            Aku belum siap untuk kehilangan dia. Maksudnya, aku tidak akan pergi sebelum kebahagiaanya telah benar-benar tercapai. Tidak akan pernah ku melepaskan orang yang sangat aku sayangi, selagi dia masih merenungi kegelapan dalam kenangannya. Dengan hubungan yang sebatas seorang kakak dan adik, bagiku itu lebih dari cukup untuk merasakan sedikit kebahagiaan bersama dia. Memang tidak banyak yang bisa aku lakukan untuk dirinya. Setiap malam sebelum dia tidur, tidak jarang ku berikan motivasi untuknya. Saat pagi mulai membuka matanya, terkadang kuberikan motivasi juga untuk mengawali harinya agar lebih tenang. Ada satu kebahagiaan yang dapat aku pastikan dan dapat aku rasakan. Kebahagiaan itu ialah, saat aku bertemu langsung dengan dirinya. Senyum kecil dari bibir tipisnya menyapaku dengan pasti, dan bisa ku lihat wajah lembutnya yang tidak sedikit pun terbebani kenanganya.
            Aku percaya, setiap perbuatan yang kita lakukan pasti akan berdampak pada kehidupan yang akan datang. Tidak ada yang sia-sia di dunia ini, sekecil apapun itu. Aku sering memanggilnya dengan sebutan si kecil. Dia lebih berarti dari apa yang aku miliki saat ini. Aku sangat berharap, jika semua ini cepat berakhir dengan kebahagiaan yang sudah digenggamnya. Tak akan ku relakan mata ini melihat air matanya, yang habis terurai turun perlahan dan membasahi pipinya. Setiap malam yang terlewati, menjadi saksi bisu atas do’aku untuk mendoakan kebahagiannya. Aku ingin senyum manisnya di kembalikan, agar hari-harinya terhiasi oleh kegembiraan.

            Sampai saat ini aku belum memikirkan, apa yang akan aku lakukan setelah dia berhasil mengambil kebahagiaannya lagi. Haruskan aku pergi menghilang, ataukah bersikap seperti biasanya. Aku tak mau mengubah apa yang kurasakan selama ini dengan apapun. Biarkanlah rasa ini menjadi sebuah dongeng dalam hidupku. Jika memang semua ini harus berakhir, biarkanlah. Karena semua ini adalah tujuanku, dan aku akan sangat senang merayakannya. Aku bangga selama ini telah dia anggap sebagai kakanya. Karena dengan seperti itu, aku bisa lebih dekat dengan dirinya. Aku sangat berterima kasih telah diberi kesempatan untuk mengisi sedikit dari kisah hidupnya. “Aku tidak akan pergi lebih jauh dari nafasmu, dan aku tidak akan mendekat lebih dekat dari nadimu. Aku akan selalu ada saat kau membutuhkanku suatu saat nanti”. Jika aku masih mempunyai kesempatan, mungkin itu yang akan ku bisikan di telinganya. Semoga saja kesempatan itu tidak akan pernah ada.
g
n
a
u
j
r
B
h
h
h
.
r
M