Kamis, 17 September 2015

BUNGAKU TERSENYUM



            Saat mata ini tak bisa lagi untuk berbohong, apakah masih bisa hati ini untuk menghindar dari rasa itu. Kebahagiaan yang hadir dari kebersamaan, membuat pasukan yang ada dalam hati ini mendesak keluar untuk membukakan senyuman. Sepasang mata yang saling memandang, membuat dunia ini seperti berhenti berputar. Fikiran yang semula duduk bersandar, kini harus berjalan agak cepat untuk berpetualang di dunia yang tanpa batas itu. Suara yang ku dengar dari mulut kecilmu, mampu membuat hembusan angin yang ada di sekitarku semakin besar. Tiada kata-kata yang mampu aku ucapkan, selain rasa senang yang mulai tumbuh.
            Aku tahu jika dirimu mempunyai rasa yang sama denganku. Aku juga tahu, bahwa dirimu adalah satu dari ribuan bunga yang bermekaran saat kau tersinari cahaya matahari. Kebahagiaan yang sedang kau rasakan, mampu aku lihat dari senyum manis yang kau sembunyikan di bibir tipismu. Aku mampu merasakan apa yang kau rasakan saat ini. Karena aku yang sekarang telah menjadi bagian dari hidupmu. Kelembuatan dari sikapmu, telah banyak aku rasakan. Jika kebahagiaan adalah satu alasan untuk kita bersama, maka akan ku perjuangkan semua itu dengan kesetiaan dan ketulusan . Aku sangat yakin, jika dirimu adalah tulang rusukku yang telah lama hilang. Sekarang, semuanya telah kembali dan bersatu untuk meraih kebahagiaan.
g
n
a
u
j
r
B
h
h
h
.
r
M