Selasa, 23 Februari 2016

AIR MATA INI UNTUKMU

Aku adalah seorang anak, yang sangat merindukan kasih sayang yang telah lama jauh meninggalkanku. Dari kecil, aku sudah terbiasa dengan ketidak hadiran sosok yang sangat aku sayangi. Sampai-sampai aku bingung, mana yang harus ku ingat dan mana yang harus ku lupakan. Terlalu banyak kisah yang ku alami semenjak kepergiannya. Kenangan masa kecil saat aku di timang olehnya, kini tak begitu jelas ku ingat untuk sekedar mengobati rasa rinduku selama ini. Mampukah aku melewati semua ini, sampai engkau kembali lagi untuk memelukku. Aku hanya bisa berharap, semoga sang pencipta mendengar dan mengabulkan setiap do’a yang ku panjatkan setiap malam untuknya.
            Kehidupan yang ku jalani, tidaklah mudah seperti kehidupan dari kebanyakan orang. Beban hidup yang teramat berat, harus ku tanggung sendiri. Jauh dari kasih sayang kedua orang tua, tak membuatku menjadi pribadi yang lemah. Aku belajar dari itu semua, untuk membuatku lebih tegar dan lebih kuat dalam menghadapi setiap masalah. Keterpurukan yang sering membuatku takut, harus ku buang jauh-jauh. Agar semuanya terlihat rapi seperti, tidak terjadi apapun dengan kisah nyata yang kujalani ini. Setiap malam yang datang, seakan-akan membawakan sesuatu hal untukku. Angin malam yang berhembus perlahan masuk dari jendela kamarku, tak mampu menafsirkan apa yang dibawakan oleh malam ini. Namun, air mata ini tak mampu untuk bertahan lebih lama. Semua yang kurasakan pada malam itu, akhirnya diartikan oleh setiap butir air mata yang turun perlahan. Senyum kecil yang coba ku buat untuk mengingat setiap kenangan yang ada, tak mampu mengobati hati ini yang sudah terlanjur lelah menunggu.
            Jika ada hal yang bisa kuperbuat untuk mengembalikan semua ini, maka dengan ringan tangan akan aku lakukan. Apalah dayaku, aku terlalu rapuh jika mengingat setiap kejadian yang membuat semuanya menjadi begini. Aku hanyalah seorang gadis kecil yang sangat menginginkan kebahagiaan yang di impikan oleh semua orang. Beliau yang sangat aku sayangi, terlalu sibuk dengan urusannya. Hingga membuat keluarga kecil ini seperti pohon yang mulai mengering dan rapuh. Sampai sekarang, aku kurang mengerti apa alasan mereka berdua meninggalkanku dari kecil. Aku sempat berfikir, apakah kehadiranku di dunia ini tak pernah diharapkan oleh mereka berdua. Aku harap semua itu hanya ego sempitku saja, aku yakin mereka berdua mempunyai tujuan yang lebih baik dari apa yang aku pahami selama ini. Tapi ada hal yang sangat aku sayangkan dari semua ini, dan sangat menganggu ketenangan hidupku. Apa mereka berdua merasakan apa yang selama ini juga aku rasakan? Apa mereka tidak tau, jika selama ini aku sangat tersiksa dengan keadaan ini.
            Kesendirian yang selalu duduk setia disampingku, bercanda bagaikan teman yang nyata bagiku. Karena bagiku, hanya kesepianlah yang mengerti semua keadaanku. Perhatian yang dulu sering aku dapatkan, kini harus berganti dengan hembusan angin kosong saat ku ingat tentangnya. Jika ada kesempatan yang mustahil bagiku untuk mengirimkan pesan singkat untukknya, maka akan kugunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. “Bunda, apa engkau tidak merindukan anakmu ini. Apa bunda telah lupa denganku. Aku ingin bunda memelukku, seperti bunda memelukku untuk yang terkahir kalinya”. Air mata ini, tak henti-hentinya mengalir. Aku ingin semua yang ada dalam hatiku, ku tuangkan dalam pesan yang mustahil ini untukknya. “Andai bunda tahu, apa yang setiap malam aku rasakan saat mengingat bunda. Aku terus menangis tiada henti, agar bisa membawa bunda pulang meskipun itu semua dalam bentuk yang tidak nyata”.

            Kesabaran yang terus kutanam dalam benakku, tak mampu aku bendung untuk menunggu kepulangannya. Apakah benar, jika kesabaranku selama ini akan terjawab oleh kenyataan yang aku harapkan. Semoga saja, semua itu benar. Malam ini, malam yang kesekian kalinya aku benar-benar ingin bertemu dengannya. Ingin ku bangun satu dunia, dimana dalam dunia itu hanya ada mimpi yang akan menjadi kenyataan. Jadi, setiap orang yang bernasib sama sepertiku, tidak akan merasakan siksaan batin yang telah aku rasakan. Setiap jerit tangis yang ku simpan, akan banyak menghadirkan kenangan yang pahit untuk kehidupanku. Maka dari itu, akan ku hapus semuanya dan ku ganti dengan cerita baru saat beliau pulang nanti. Semoga cerita ini cepat berakhir dengan kebahagiaan yang sudah dari dulu berusaha ku raih. Saat kepulanganmu nanti, inginku ku cium tanganmu dan ku peluk erat-erat sekuat mungkin. “Aku kangen bunda, aku pengen bunda tetap di sini menemaniku selamannya.” Mungkin itu yang akan aku katakan, jika bunda pulang nanti.

Jumat, 12 Februari 2016

BAYANG INDAHMU

Masih jelas ku ingat semua tentangmu, dan  sampai saat ini tiada yang mampu aku lakukan untuk menghapusnya. Setiap detik, saat ku mencoba melupakannya. Entah mengapa, rasa ini semakin dalam aku rasakan. Kehadiran yang dulu pernah hidup dengan kebahagiaan, kini masih enggan untuk melangkah pergi dan menjauh. Mungkin dengan semua yang masih kurasakan ini, semuanya akan tersimpan rapi dalam kotak indah dalam hati ini. Aku hanya bisa berharap, semoga perasaan ini akan tetap ada. Meskipun suatu hari nanti, aku harus menggantinya dengan rasa yang baru.
            Kesunyian yang ku hadapi semenjak kepergianmu, masih terasa jelas dalam benakku. Hati ini tak mampu berbuat apa-apa lagi, selain menyadari kepergianmu dan melihatmu yang mulai samar dimataku. Kesalahan yang kita buat, bukanlah satu penyebab dari perpisahan ini. aku ataukah dirimu, yang mulai meninggakan kebiasaan kita. Aku tak akan pernah mengusik kepergianmu. Karena, aku yakin bila kepergianmu ini adalah keputusan terbaikmu untuk mencapai kebahagiaan yang kau inginkan. Ingatlah satu hal tentang diriku, jika kebahagiaanmu lah yang terpenting untukku. Karena, kebahagiaanmu adalah surga untukku. Jika ada waktu yang membuatmu terpaksa mengingatku, aku harap tidak ada satu hal yang membuatmu betah untuk mengingatku. Aku tak ingin dirimu berlama-lama memikirkan apa yang seharusnya kau lupakan. Biarkanlah semua ini aku yang merapikannya. Cukup dengan senyum manis yang selalu ku kenang, itu lebih dari cukup bantuan yang kau berikan. Sekarang, berbahagialah dengan kehidupanmu yang baru. Mungkin, suatu hari nanti aku akan hadir lagi dalam hidupmu. Tapi bukan untuk mengusikmu, melainkan memastikanmu dan menanyakan kabar baikmu.

            Semua ini telah mencapai ujung cerita. Dirimu sudah mendapatkan kebahagian yang kau impikan. Sedangkan aku, masih merapikan semua kenangan yang berserakan untuk aku kumpulkan. Biarlah kenangan ini yang menjadi teman hidupku. Dunia mimpi yang mulai aku bangun semenjak kau pergi, kini sudah hampir selesai aku bangun. Bayangmu yang hidup tenang dalam benakku, adalah hal terakhir yang ku punyai darimu. Entah sampai kapan aku akan terus seperti ini. Aku tak ingin keindahanmu meninggalku, walaupun aku mempunyai kesempatan lain untuk bahagaia. Karena, aku masih yakin jika dirimu adalah hal terindah yang bisa aku miliki sampai saat ini.

Kamis, 11 Februari 2016

BANTU AKU MELUPAKANMU

Aku bukanlah orang yang berarti dalam hidupmu. Aku hanyalah orang yang ingin merasakan sedikit kebahagiaan yang ku raih bersamamu. Hampir setiap hari, aku selalu berusaha agar membuatmu selalu tersenyum. Tapi apa, semua itu hanya kau balas dengan keindahan yang tak pernah ku harapkan. Mungkinkah kegagalan yang selama ini aku takutkan, sedang menungguku didepan sana. Aku tak tau lagi, jalan mana yang harus ku tempuh untuk melewati semua ini.
            Saat ini, kekecewaan lah yang selalu setia menemaniku duduk meratapi kesedihan ini. Mungkin aku terlalu bodoh untuk menafsirkan luka indah yang kau buat. Kanvas putih yang kau lukis dengan rasa perih itu, akan ku simpan dalam kisah kelam ini. Karena tak ada lagi kata yang bisa untuk membuatmu sadar, untuk setiap rasa yang kuberikan untukmu. Aku sadar, aku bukanlah orang yang kau harapkan. Tapi, apakah kamu akan terus menutup matamu untuk semua ini. Tidak sadarkah, jika aku yang selalu mengusap air matamu saat kau mencoba mengenangnya kembali dalam hidupmu. Apa kamu tidak pernah memikirkan perasaanku, yang tiada henti terus mengharap akan terbukanya hatimu. Seberapa berartinya dia, hingga membuatmu terus menerus membersihkan tempat indah dalam hatimu yang pernah di tempatinya. Tak adakah tempat lagi, untuk coba ku isi dengan semua rasaku. Karena aku tidak mempunyai banyak waktu, untuk menunggu semua ini.

            Jika memang dirimu tidak bisa memberikan rasamu untukku, beri aku satu alasan untuk meninggalkan semua ini. Aku tak akan pernah menyalahkanmu, jadi aku mohon sadarkan aku secara perlahan. Aku mampu merasakan apa yang kau rasakan saat bersamaku. Rasa yang ada dalam hatimu, masih begitu besar. Tapi sayang, semua itu bukanlah untukku. Masa lalu yang enggan meninggalkanmu, masih hidup nyaman dalam buaian hatimu yang paling dalam. Jika aku harus memaksakan semua ini, pasti akhirnya akan membuat luka yang baru. Mungkin, lebih baik aku kembali seperti awal. Dengan tidak mengenalmu, dan hidup seperti biasannya. Namun, aku tak sanggup untuk membohongi diriku sendiri. Kamu terlalu indah untuk ku lupakan. Tapi, jika terus menerus seperti ini, akulah yang akan lebih hancur dari sebelumnya. Aku dan kamu, mungkin tak akan pernah menjadi kita. Jadi, aku mohon kabulkan permintaanku ini, sebelum aku benar-benar pergi meninggalkanmu. Selama ini, akulah yang selalu membuat semuannya berarti. Sekarang, giliranmu untuk membuat semuannya lebih berarti. Bantu aku melupakanmu, dan hapuskan semua rasa indah dalam hidupku. Mungkin, hanya dengan cara ini semuanya akan cepat berakhir.
g
n
a
u
j
r
B
h
h
h
.
r
M