Kamis, 03 Desember 2015

KEINDAHAN YANG TAK BISA KU PEGANG



Dari awal aku sangat berharap padamu, bahkan harapanku itu sangatlah besar terhadapmu. Aku tak mengerti mengapa aku terlalu mengharapkanmu, ataukah mungkin ini hanya cinta sesaat yang kurasakan denganmu. Sesuatu yang beda bisa ku lihat dari wajah manismu itu dan bisa terlihat jelas meskipun aku harus menutup kedua mataku.Tiada harapan yang jelas di benakku saat ini, yang ada hanyalah sebuah daun kering yang mulai membusuk termakan usia. Kebingungan yang selalu menghantuiku membuat kepercayaanku soal cinta yang indah musnah sudah seperti bunga yang mulai berguguran. Dulu semua tentangmu adalah hal yang terindah buatku dan semua hal yang kau lakukan adalah film favoritku yang selalu ku tunggu adanya. Aku sama sekali tidak takut untuk mengungkapkan perasaanku padamu karna bagiku ketakutan itu adalah kesalahan terbesar yang pastinya kata menyesal tak lagi berarti. Rasa sayangku yang selama ini ku pendam akhirnya lepas sudah untukmu, karna dari keberanian kecilku aku berhasil mengungkapkanya sesuatu yang besar untukmu. Antara mimpi dan kenyataan aku masih terlalu polos untuk menerima semua keadaan ini, berharap mimpi itu jadi kenyataan kini telah terbang tinggi untuk meninggalkan jawaban yang menggantung hatiku. Aku hanya bisa tersenyum kecil menerima kenyataan ini, bahkan tanganku pun tak bisa bergerak untuk sekedar mengelus dadaku. Apakah ini bisa di katakan sebagai kekecewaan ataukah keberhasilan yang mustahil…? Bagiku tidak keduanya, semua ini ku anggap sebuah rekayasa yang indah dan tak ternilai harganya buatku. Namun ingatlah jika rekayasa itu terbongkar bukan aku yang menyesal melainkan dirimu dan hatimu akan tersiksa selamanya. Siapa yang tahu hati seseorang, kecuali dia sendiri dan Allah SWT. Aku tak mau memikirkan semua ini terlalu dalam sedangkan kau disana tak tau apa” tentang semua ini, dan biarlah rekayasamu ini berjalan seperti orang tua yang buta dengan sebuah tongkat di tanganya, mungkin dia tak akan tersesat namun apakah dia mengerti kemana arah tujuannya pergi dan apa yang telah dia lalui selama perjalanannya. Benar jika keindahanmu tak bisa kumiliki dan tak bisa ku pegang selamanya, namun setidaknya keindahanmu masih bisa kulihat dengan mata ini yang penuh harapan. Aku akan terus berharap padamu sampai hati ini lelah untuk berharap, dan aku akan terus menunggumu meski penantianku tak harus memilikimu.
g
n
a
u
j
r
B
h
h
h
.
r
M